PENGUTUSAN MUHAMMAD S.A.W. ADALAH KARUNIA ALLAH KEPADA UMAT MANUSIA
1. Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
2. Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, 3. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan
mereka. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4. Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya;
dan Allah mempunyai karunia yang besar. 5. Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya[1474] adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. |
[1474]. Maksudnya: tidak mengamalkan isinya,
antara lain tidak membenarkan kedatangan Muhammad s.a.w. 6. Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu
mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia
yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang
benar." 7. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan
kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha
Mengetahui akan orang-orang yang zalim.
8. Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." |
9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. | ||||||||||
[1475]. Maksudnya: apabila imam telah naik
mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, maka kaum muslimin wajib bersegera
memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.
10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
11. Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk
menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah).
Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki. SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA | Surat Al Jumu'ah ini menerangkan tentang pengutusan Nabi Muhammad s.a.w. dan
menjelaskan bahwa umatnya akan menjadi mulia karena ajarannya, disusul dengan
perumpamaan orang-orang Yahudi dan kebohongan pengakuan mereka dan kemudian
diakhiri dengan kewajiban shalat Jum'at. HUBUNGAN SURAT AL JUMU'AH DENGAN SURAT AL MUNAAFIQUUN 1. Pada surat Al Jumu'ah Allah menerangkan bahwa orang muslim menjadi mulia karena ajaran Nabi Muhammad s.a.w. sedang pada surat Al Munaafiquun diterangkan bahwa orang-orang munafik karena tidak mau menjalankan ajaran Nabi akan menjadi sesat dan hina. 2. Dalam surat Al Jumu'ah orang disuruh meninggalkan perniagaannya untuk pergi shalat Jumu'ah, sedang pada surat Al Munaafiquun diperingatkan agar harta benda dan anak-anak jangan sampai melalaikan orang ingat kepada Allah. Amiin |